Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita

BGN Tanggapi Insiden Banggai: Program MBG Sementara Dihentikan Demi Standar Kualitas

17
×

BGN Tanggapi Insiden Banggai: Program MBG Sementara Dihentikan Demi Standar Kualitas

Sebarkan artikel ini

Palu – Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid bersama Wakil Gubernur Reny Lamadjido dan Ketua TP PKK Sri Nirwanti Bahasoan mendampingi Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dalam kunjungan kerja di Ruang Polibu Kantor Gubernur Sulteng, Kamis (25/9).

Sejumlah bupati serta wakil wali kota hadir membahas implementasi dan dampak ekonomi Program Makan Bergizi Gratis (MBG).Dalam sambutannya, Gubernur Anwar menegaskan bahwa MBG merupakan amanat besar Presiden untuk membangun generasi sehat dan cerdas sekaligus meringankan beban orang tua.

“Program ini bukan sekadar memastikan anak-anak tumbuh dengan gizi baik, tapi juga mengurangi beban keluarga setiap hari. Bahkan lebih jauh, ini adalah cara Presiden mengundang berkah bagi negeri, karena memberi makan orang adalah amalan utama yang selalu diajarkan Rasulullah,” ujar Anwar.

Ia menekankan komitmen Pemprov Sulteng bersama kepala daerah untuk mengawal MBG secara serius, termasuk melalui pembentukan satgas pengawasan hingga tingkat kecamatan dan desa.

“Kita tidak boleh lagi berpikir kalau tidak ada di anggaran maka bukan tugas kita. Semua program pusat yang masuk ke daerah adalah untuk menyejahterakan rakyat kita. Maka wajib kita urus bersama, jangan dibiarkan begitu saja,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan MBG dirancang sebagai strategi besar Presiden untuk mencetak generasi emas 2045. Program ini tidak hanya menyasar anak sekolah, balita, dan ibu hamil, tetapi juga membangun ekosistem pangan lokal dengan melibatkan petani, peternak, nelayan, hingga koperasi desa.

“Satu NCPG (Nusantara Center Pangan Gizi) bisa memberi makan ribuan anak per hari, sekaligus menggerakkan ekonomi daerah mulai dari kebutuhan beras, telur, hingga buah-buahan yang semuanya diserap dari petani dan pemasok lokal,” jelasnya.

Menanggapi insiden teknis di Banggai, Dadan menegaskan hal itu murni persoalan pergantian pemasok dan kini sedang diperbaiki.

“Operasional dihentikan sementara untuk memastikan kualitas kembali sesuai standar. Yang terpenting, dengan sinergi pemerintah daerah, kejadian seperti ini bisa dicegah sejak awal,” katanya.

Menutup pertemuan, Gubernur Anwar memberi instruksi kepada seluruh kepala daerah untuk menggerakkan jajarannya mengawasi pelaksanaan MBG.

“Kalau sampai ada keracunan, kita semua yang malu. Maka dari itu, mulai dari bupati, wali kota, camat, hingga kepala desa harus merasa memiliki program ini. Karena memberi makan rakyat adalah tugas mulia sekaligus tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya. (AD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *